2011-04-27

perkara hati

Beberapa tahun kebelakang terjadilah peristiwa yang membuat hati mejadi rapuh manakali terjadi sesuatu hal yang tidak dibayangkan sebelumnya, dan tentu saja hal tersebut sangatlah tidak diinginkan oleh siapapun. “Musibah” itulah sebutannya. Jika sang “musibah” hadir pertanda pengujian Sang Maha kuasa terhadap ummatnya, peran hati sangatlah penting dalam mengembalikan dan menjaga keseimbangan hidup yang sedang goyah. Oleh karena itu dituntut untuk senantiasa berusaha melampaui ketidak-kokohan hati dan menghindari keputus-asaan yang nampak didepan mata. Hanya dengan lima perkara menolak makna untaian kata sang penyair;  “Hawa nafsu itu mendatangiku sebelum aku mengenalnya. Dia menemukan hati yang kosong, maka diapun menempatinya.”
Akhir-akhir ini banyak sekali musibah yang terjadi, mungkin salah-satunya akibat ulah manusia yang tidak berpikir sehat. Begitu juga yang dihadapi, meski tidaklah sedahsyat ujian yang diberikan kepada saudara-saudara yang lain yang terkena bencana yang cukup besar, kali ini tantangan hidup yang pernah nampak terdahulu datang kembali, “Serupa tapi tak sama” sebenarnya itulah yang mungkin cocok sebagai perumpamaanya. Oleh karena itu, berharap hati senantiasa ingat lima perkara, yakni;

Senantiasa bersabar
Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda;
“Seseorang itu tidak pernah dikaruniai sesuatu yang lebih baik dan lebih luas manfaatnya daripada kesabaran.”
Bagi orang yang telah tertimpa musibah tidak ada obat untuk itu semua kecuali dengan kesabaran. Bersabar bak menanggung pahitnya obat, memang itu merupakan sesuatu yang paling sulit. Namun, tidak ada yang lebih bermanfaat jika menghadapi kondisi yang tidak diinginkan selain dengan kesabaran tsb. Jika hati dapat merasakan manisnya keselamatan, maka menjadi ringanlah pahitnya kesabaran itu. Semoga hati senantiasa bersabar untuk tidak melakukan perkara yang tidak diridhai Allah, berharap selamat dari musibah yang lebih besar.

Berdo’a
Senantiasa memperbanyak mohon perlindungan dan merendahkan diri dihadapan Allah, Dzat yang Maha Mengabulkan permohonan orang yang dalam kesulitan dari setiap doanya, memohon agar Allah memalingkan musibah lainnya yang serupa ataupun tidak. Bagaimanapun, tidak ada daya dan kekuatan serta kemampuan kecuali dengan pertolongan-Nya.

Keikhlasan hati
Berharap menjadi seorang hamba yang ikhlas kepada Allah, sehingga senantiasa berpaling dari perkara-perkara yang haram. Sadar dalam keikhlasan hati terhadap kejadian yang telah terjadi karena ikhlas merupakan obat yang disebutkan Allah di dalam kitab-Nya.

Memperbanyak puasa
Senantiasa ingat dan melaksanakan puasa. Sadar bahwa dengan berpuasa akan menyebabkan hawa nafsu dapat terkendali.

Tidak menceburkan diri kedalam fitnah
Sadar sebagai hamba yang bersifat lemah serta menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sarana melepaskan diri dari keburukan selain dengan menjauhi sebab-sebabnya dan hal-hal yang dianggap akan menjerumuskan ke dalamnya.
“Sesungguhnya kesalahan dan dosa itu bagi hati seperti kayu yang dapat menyalakan api dan menjalarkannya. Oleh karena itu, setiap kali kesalahan dan dosa itu bertambah banyak, maka api nafsu yang ada di dalam hati akan semakin besar.”

Dengan lima perkara itulah didalam hati berharap masih ada kehidupan, memohon keselamatan dari setiap penyakit dan musibah kepada Allah Yang Maha hidup, Sang Pemilik keagungan dan kemuliaan. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa. Semoga masih bisa menjalankan sisa-sisa kesempatan hidup yang masih diberikan, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar